Skabies adalah salah satu penyakit kulit menular yang banyak ditemukan di Indonesia, terutama pada kelompok yang tinggal bersama, contohnya kelompok santri di pesantren. Penyakit ini ditandai dengan gatal pada malam hari yang disertai dengan berbagai lesi kulit yang biasa ditemukan pada daerah predileksi (sela-sela jari, pergelangan tangan, dsb). Pada beberapa kasus, dapat ditemukan adanya demam dan pembesaran kelenjar getah bening yang menandakan telah terjadinya infeksi bakteri sekunder. Mengingat gejalanya yang dapat menurunkan kualitas hidup, skabies harus segera diobati. Pengobatan ideal pada skabies adalah krim permethrin 5% yang diaplikasikan pada seluruh bagian tubuh dimulai dari leher hingga ke ujung kaki. Krim dibiarkan menempel pada bagian tubuh selama 10 jam lalu dibersihkan. Penggunaan krim dapat diulang dengan jarak 1 minggu. Namun, terdapat beberapa efek samping dari penggunaan krim permethrin 5%, seperti rasa lengket, sensasi terbakar, gatal, hingga dermatitis kontak iritan. Studi ini membandingkan efikasi dari penggunaan krim permethrin 5% pada seluruh tubuh dan penggunaan terbatas hanya pada lesi kulit. Subjek terdiri dari 344 santri pesantren yang dibagi kedalam 2 grup dengan 59 santri dengan skabies mengaplikasikan krim permethrin pada seluruh tubuh dan 65 santri dengan skabies pada grup lainnya hanya mengaplikasikan pada lesi kulit. Kedua grup diwajibkan untuk menjaga higiene dengan mandi 2x/hari dengan sabun. Evaluasi dilakukan secara berkala, yaitu setelah hari ke-7 dan setelah hari ke-28. Hasil uji McNemar menunjukkan bahwa angka kesembuhan dari kedua grup tidak memiliki perbedaan yang bermakna secara statistik (P>0.05). Namun, kedua grup melaporkan angka kesembuhan yang baik pasca penggunaan krim permethrin 5% disertai dengan higiene yang baik. Berdasarkan hasil studi ini, penggunaan krim permethrin 5% yang terbatas hanya pada daerah lesi memiliki efikasi yang hampir sama dengan penggunaan krim permethrin 5% pada seluruh tubuh. Temuan ini sangat berguna mengingat adanya kemungkinan untuk biaya pengobatan yang lebih kecil dan reaksi efek samping yang lebih sedikit. Penting untuk diingat bahwa menjaga higiene dengan mandi 2x/hari dengan sabun juga memiliki peranan penting dalam proses penyembuhan. Artikel ilmiah selengkapnya dapat didownload di link berikut : http://jddtonline.info/index.php/jddt/article/view/4778